Minggu, 10 Februari 2008

Bangun Keluarga Dengan Cinta

Segala puji hanyalah milik Allah yang tiada pernah lelah sesaaatpun untuk
mengurus dan mengawasi setiap detik langkah kita, shalawat dan salam semoga
senantiasa Allah curahkan kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarga sahabat dan
seluruh ummatnya yang senantiasa setia melaksanakan sunnahnya hingga akhir
zaman.

Barang siapa yang telah Allah berikan hidayah maka seorangpun tidak akan ada
yang mampu untuk menyesatkannya dan barang siapa yang telah sesat maka tidak
akan ada yang sanggup untuk memberi petunjuk kecuali atas izin dan pertolongan
Allah.

“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan
sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali
dalam keadaan muslim” (ali-imran : 102)

Andai didunia ini tidak ada cinta maka hidup akan terasa gersang dan tidak ada
dinamika. Dengan cinta, sesuatu yang sulit akan terasa mudah dan dengan cinta
pula sesuatu yang rumit akan menjadi sederhana dan sesuatu yang jauh akan
terasa dekat. Sehingga marilah kita jadikanlah cinta sebagai energi dalam
setiap detik kehidupan kita.

Kata cinta dalam Al-qur’an disebut dengan 3 istilah :

Rahmah à merupakan cinta yang unlimited dari Allah kepada mahluknya atau
supremasi cinta unlimited dari Allah kepada mahluknya, sehingga dari kata
rahman ini lahir kata ramhan dan rahim yang artinya Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.
Mawaddah à cinta unlimited dari manusia kepada manusia (cinta orang tua
kepada anaknya). Dikisahkan bahwa dalam suatu kali haji, ketka Rasul tengah
berthawaf beliau melihat seorang anak muda yang punggunggnya melepuh atau
mengelupas, ketika selesai thawaf rasul mendekati pemuda ini kemudia ditanya
‘waha anakku, apakah yang terjadi dengan pundakmu’ anak muda ini kemudian
menjawab ‘ wahai Rasulullah sesungguhnya pundakku ini adalah dikarenakan aku
menggendong ibuku dari yaman ke makkah tanpa pernah berhenti kecuali ibuku
ingin makan, minum, shalat, mandi dan ke kamar mandi. Ya Rasul, apakah apa yang
telah aku lakukan ini akan dicatat oleh Allah ahwa aku ini sebagai anak yang
berbakti pada orang tua..?’ Rasulullah kemudian memeluk anak muda ini sambil
berkata ‘ wahai anakku, sesungguhnya engkau telah termasuk sebagai anak yang
telah berbakti dan Allah telah ridha kepadamu. Namun ketahuilah wahai anakku,
bahwa sesungguhnya cinta ibumu tidak akan pernah dapat kamu balas’. Dari kisah
ini dapat dilihat bahwa ada cinta yang unlimited dari manusi kepada manusia,
yaitu cinta orang tua kepada anaknya.
Mahabbah à Cinta yang terbatas (mahabbah disini hanya dari sisi kontekstual
bahasa perkata, tidak dihubungkan dengan Mahbbatullah atau Mahabbaturrasul)



Yang harus dibangun adalah bagimana membangun cinta mawaddah dan warahmah
seperti dalam al-qur’an yang Allah firmankan untuk kehidupan berumah tangga.
Rasul diutus adalah untuk membagikan dan mengajarkan cinta kasih kepada seluruh
alam.

Bia anak dibesarkan dengan emosi dia belajar berkelahi, bila anak dibesarkan
dengan caci maki dia belajar rendah diri, bila anak dibesarkan dengan motivasi
dia belajar percaya diri dan bila anak dibesarkan dengan cinta kasih dia
belajar menemukan cinta kasih, sehingga cinta harus diajarkan seumur hidup.



Terakhir bahwa cinta ini memiliki 2 model :

Cinta karena
Cinta walaupun



Cinta karena itu adalah cinta yang selalu menuntut seperti seseorang mencintai
seseorang karena kecantikannya atau karena hartanya, dan bila sudah habis
hartanya atau sudah tidak cantik atau ganteng lagi cintanya berhenti.

Cinta walaupun adalah cinta sejati yang tidak mengenal waktu dan keadaan, cinta
yang selalu siap untuk berkorban demi yang dicintainya.



Untuk itu marilah kita hiasi rumah tangga kita untuk mendapatkan cinta yang
mawaddah warahmah yaitu rumah tangga yang kita bingkai dengan ketaatan dan
cinta pada Allah.

Semoga bermanfaat, yang benar itu datangnya dari Allah .

Ihdinasyiraathalmustaqiim

Wassalaamu'alaikum

Tidak ada komentar:


KELUARGAKU - HARAPANKU

KELUARGAKU - HARAPANKU